Aug 9, 2016

Ladies on Wall event review


Hari minggu kemarin, tepatnya tanggal 7 Agustus 2016 kami meliput jamming yang tergolong spesial. Dikatakan spesial karena pelaku seni ini didominasi oleh kaum hawa. Mereka tergabung dalam forum yang disebut LADIES ON WALL, sebuah pergerakan dari para perempuan yang menyukai seni Graffiti hingga Mural. LADIES ON WALL sendiri mulai terbentuk pada tahun 2014, hingga kini cukup banyak anggotanya yang berasal dari beberapa kota besar di Indonesia. Sebut saja Jakarta, Bogor, Bandung, Karawang, Palembang, Yogyakarta, Bali, kalimantan dan Semarang.
Bertempat di Tangerang, kali ini LADIES ON WALL yang ketiga berhasil mendatangkan 25 Graffiti artist perempuan yang berasal dari kota-kota di Indonesia bahkan mancanegara seperti Malaysia. Acara ini menyedot animo yang cukup banyak terutama bagi kaum adam yang ingin menyaksikan skill serta paras cantik dari para Graffiti artist LADIES ON WALL, beberapa dari penonton mengaku mereka takjub akan karya dari perempuan-perempuan ini khususnya bagi Graffiti artist yang mengenakan hijab.
Sebagian besar anggota LADIES ON WALL mengaku acara ini menjadi sebuah oase bagi mereka untuk dapat berkumpul, sharing serta berkarya dalam 1 tembok bersama. Selain itu, acara ini dijadikan momen untuk membangun koneksi satu sama lain. Didominasi oleh background berwarna biru, acara ini mengambil tema sea vibes. Para Graffiti artist perempuan ini lihai dalam mengolah penggunaan warna yang bertemakan laut kedalam piece mereka serta nampak beberapa karakter yang merepresentasikan kehidupan bawah laut.
Kami rasa LADIES ON WALL menjadi angin sejuk bagi perkembangan scene street art di Indonesia yang mayoritas didominasi oleh kaum adam. Semoga kedepannya LADIES ON WALL akan terus berkembang dan membangun koneksi yang lebih luas serta menjadi magnet bagi perempuan lainnya yang ingin berkarya ke jalanan. Satu kata untuk acara ini "SALUT !".

Dokumentasi selama event dapat kalian download disini